MPISTAIHABawean, 18 November 2024 — Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri (STAIHA) Bawean menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan dua agenda utama. Diskusi ini mengangkat tema Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa pada Tengah Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025 serta pembahasan tentang optimasi pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung produktivitas akademik dosen.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi MPI, Muwafiqus Shobri, M.Pd.I., yang mengarahkan jalannya diskusi dengan fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran dan efisiensi kerja akademik.
Evaluasi Pembelajaran Mahasiswa: Refleksi untuk Perbaikan
Pada sesi pertama, pembahasan difokuskan pada evaluasi capaian pembelajaran mahasiswa. Para dosen berdiskusi mengenai kendala yang muncul di tengah semester serta upaya perbaikan dalam pengajaran untuk memastikan pencapaian target pembelajaran di akhir semester.
“Melalui evaluasi ini, kami dapat melihat apa yang perlu ditingkatkan. Ini adalah langkah penting untuk memastikan proses pembelajaran berjalan optimal dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa,” kata Kaprodi MPI
Hasil dari diskusi ini mencakup sejumlah rekomendasi, seperti penerapan metode pengajaran yang lebih interaktif serta optimalisasi waktu bimbingan antara dosen dan mahasiswa.
Optimasi AI: RPS hingga Referensi Jurnal Internasional
Sesi kedua FGD menjadi sorotan utama dengan tema optimasi pemanfaatan AI, seperti ChatGPT dan Typeset. Dalam sesi ini, para dosen dipandu untuk mempraktikkan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) menggunakan bantuan AI. Pendekatan ini membantu dosen menyusun RPS dengan lebih cepat, sistematis, dan relevan dengan perkembangan terbaru.
Selain itu, teknologi AI juga dimanfaatkan untuk mencari referensi dari jurnal internasional bereputasi. Langkah ini bertujuan mempercepat proses riset dan pengembangan materi ajar yang berkualitas. Dengan bantuan AI, dosen dapat mengakses informasi akademik terkini tanpa hambatan teknis yang sering kali memakan waktu.
“Pemanfaatan AI bukan hanya soal teknologi baru, tetapi bagaimana kita bisa mengoptimalkan alat ini untuk meringankan pekerjaan administratif dan meningkatkan kualitas materi ajar,” jelas Muwafiq
Menuju Pendidikan Tinggi yang Efisien dan Bermutu
FGD kali ini mendapat apresiasi dari para dosen yang terlibat. Mereka menilai bahwa optimasi pemanfaatan AI tidak hanya membantu dalam efisiensi kerja, tetapi juga membuka peluang baru untuk peningkatan produktivitas dan kualitas akademik.
Ke depan, Prodi MPI STAIHA Bawean akan terus mengadakan pelatihan terkait pemanfaatan teknologi digital dalam aktivitas pendidikan dan penelitian. Dengan langkah ini, diharapkan Prodi MPI dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman sekaligus menjaga mutu lulusan agar tetap kompetitif di dunia kerja.
FGD ini menegaskan bahwa evaluasi yang berkelanjutan, ditambah dengan optimasi teknologi seperti AI, adalah kunci untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang lebih efisien, relevan, dan berkualitas. Prodi MPI STAIHA Bawean terus berkomitmen untuk menjadi pelopor dalam menghadirkan pembelajaran berbasis teknologi yang tetap berlandaskan nilai-nilai Islam.